Semangat Sastra Untuk Masa Depan Indonesia - Konon katanya minat baca masyarakat Indonesia ini berada di urutan bawah dari negara-negara maju dan berkembang lainnya. Menyedihkan jika kenyataan ini kemudian disadari dan dirasa semakin memprihatinkan.
Bagaimana mungkin tidak menyedihkan? Jika di Indonesia saat ini saja jumlah usia produktif sudah semakin bertambah. Tapi, semarak literasi di masyarakat masih tetap rendah. Ini menunjukkan tidak adanya pertambahan meskipun geliat pembaca buku sudah tampak sedikit mencuat.
Atas kegelisahan ini, seorang lelaki yang berasal dari Kendal, kabupaten yang sama dengan teman tinggalku. Bernama Heri Chandra Santoso, mulai melakukan kegiatan yang ditujukan agar giat literasi terutama sastra semakin meningkat. Dan itu semua dimulai dari daerah tempatnya tinggal.
Wisata Sastra Untuk Giat Sastra di Daerah Kendal
Katanya, jika kita bergerak sendiri, maka langkah kita akan tampak berat. Namun, jika melangkah bersama dan membuat perubahan dengan kawan lainnya, maka langkah akan terasa ringan dan perubahan akan tampak lebih cepat.
Heri yang merupakan mantan jurnalis media lokal di Jawa Tengah ini mencetuskan kegiatan untuk generasi muda di wilayah Kendal dan sekitarnya. Dengan membuat pertemuan bagi pegiat sastra yang rutin dilakukan. Kegiatan pertemuan ini tak hanya membaca saja, tapi juga berbincang dan membahas banyak hal yang terkait dengan sastra, politik, budaya dan sosial masyarakat.
Uniknya, ada beberapa kali pertemuan yang digagasnya ini, diadakan di lereng kebun teh. Tentunya, kegiatan yang asik ini semakin menarik perhatian dan minat generasi muda untuk ikut bergabung. Apalagi peserta yang ikut bisa melakukan banyak kegiatan yang berkaitan dengan sastra seperti membaca puisi, berdiskusi hingga menulis kisah para pemetik teh yang ada sehingga mereka bisa langsung berinteraksi dan merasakan kehidupan pemetik teh.
Penghargaan Untuk Mendongkrak Minat dan Kepercayaan Diri Pada Sastra
Tak hanya mengadakan pertemuan untuk wisata bertajuk sastra. Heri juga sering mengadakan sayembara menulis bagi penulis lokal di daerah sekitar Kendal. Untuk meningkatkan peran serta penulis pemula dalam memamerkan karyanya. Juga memberikan suntikan kepercayaan diri supaya penulis dari Kendal ini bangga dengan karya-karya mereka.
Seperti penghargaan Kendal Novel Award yang diadakan tahun 2022 silam. Dimana acara yang diikuti banyak pegiat sastra di wilayah Kendal ini dijadikan ruang untuk berekspresi dan apresiasi bagi penulis lokal baik pemula maupun yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam dunia menulis.
KNA diinisiasi oleh beberapa komunitas sastra di Kendal. “Karena ruang ekspresi terhadap penulis sastra masih minim. Kalaupun ada, hanya di ruang sekolah.” ujar Heri di Kebun Sastra Guyub, Kecamatan Boja.
Rasa prihatin yang membuatnya semangat untuk mendukung kemunculan penulis lokal dari Kendal. Membuat peserta yang ikut dalam ajang ini juga merasakan semangat yang ditularkan oleh Heri.
Keunikan dari Anugerah bagi penulis lokal ada pada hadiahnya. Bayangkan saja, hadiah dari ajang KNA 2022 ini berupa hewan peliharaan! Sungguh ide yang tidak pernah terbesit maupun terbayangkan, terutama hadiah bagi pagelaran sastra berupa kambing, etawa, bebek, kelinci dan ayam kampung.
Jika dianggap tidak bernilai, tunggu dulu, hewan-hewan yang dijadikan hadiah ini nilainya justru sangat besar, loh. Dan bagi Heri, sastra itu tidak harus selalu dimaknai sebagai hal yang mewah dan mahal. Tapi, justru harus dimaknai sebagai hal yang bermanfaat dan memanfaatkan apa yang ada di sekitar yang dimiliki.
Perpustakaan Adalah Tempat Bagi Siapa Saja
Gempuran teknologi saat ini memang tidak bisa diabaikan. Ada beberapa orang yang bisa memanfaatkan keberadaan teknologi. Terutama yang dikaitkan dengan geliat membaca. Sebab, sudah banyak tersedia juga ruang baca buku elektronik yang resmi dan memudahkan bagi siapa saja pengguna gawai untuk memanfaatkan waktu dan gadgetnya.
Tapi, bagaimana dengan anak-anak atau mereka yang tidak memiliki gawai yang mendukung untuk kegiatan positif seperti membaca? Heri dan temannya Sigit menyadari bahwa sangat penting anak maupun masyarakat secara luas, terbiasa dengan keberadaan perpustakaan.
Bahkan, bukan saja terbiasa dengan adanya tempat membaca tapi mereka juga harus juga terbiasa dengan aktivitas membaca. Karena kesadaran inilah keduanya membuka perpustakaan yang berada di lingkungan masyarakat sekitar Kendal.
Tentunya bertujuan untuk membiasakan dan menormalisasikan kegiatan membaca. Dan juga untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama anak-anak. Sampai saat ini, di desa tempat tinggal dan tempat perpustakaan ini berada. Sudah ada sekitar 50-an orang yang berkunjung ke perpustakaan mereka.
Jumlah ini memang masih tampak minim. Namun, ini merupakan sinyal antusiasme dari masyarakat setempat. Yang mungkin nantinya bisa menjadi perubahan besar bagi desa tempat tinggalnya.
Tak hanya sebagai tempat membaca, perpustakaan milik Heri pun sering dijadikan sarana sebagai tepat diskusi, bedah buku da aktivitas berkaitan dengan literatur lainnya. Bahkan, Heri juga membuat program lain seperti kelas reading group, berupa kelompok pegiat sastra yang aktivitasnya meliputi bedah buku hingga pentas teater.
Heri juga membuat program sastra sepeda, dimana ia sering menyebarkan program membaca dengan membawa buku-buku koleksinya ke desa-desa lain terdekat. Dengan menggunakan sepeda miliknya. Tujuannya agar warga desa di tempat lain juga memiliki dan terbuka akses untuk tertarik dan mau ikut membaca.
Kegiatan yang dilakukan oleh Heri ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lain di daerah manapun di Indonesia. Tujuannya agar kita sama-sama memiliki semangat untuk meningkatkan minat baca di masyarakat semua lapisan. Juga untuk menjadikan masa depan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2011
Atas kegigihan Heri Chandra Santoso dan Sigit yang membangun sastra dari desa Boja, dengan Komunitas Lereng Medini (KLM), mereka dilirik untuk menjadi penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2011.
Sesuai dengan program SATU Indonesia Awards, sebagai wujud apresiasi pada generasi muda, individu maupun kelompok yang sudah melakukan perubahan untuk berbagi kepada masyarakat di sekitar. Sepantasnyalah Heri dan Sigit mendapatkan Apresiasi Apresiasi SATU Indonesia Awards.
Selamat ya Mas Heri Chandra dan Mas Sigit, semoga semangatmu menular kepadaku dan Komunitas Lereng Medini (KLM) menjadi pembawa kebaikan tidak hanya masyarakat di sekitarnya, lebih dari itu Pondok Maos semakin memiliki minat pembaca dari berbagai kalangan. Aamiin.
Sumber pendukung artikel:
Intro Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023
Desain by Canva, edited oleh blogger